NERACA.MY.ID - Di tengah geliat pembangunan dan semangat kemajuan, Jawa Barat kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, menginisiasi sebuah gerakan sosial yang diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat kurang mampu. Gerakan tersebut bernama “Rereongan Sapoe Sarebu” (Poe Ibu), yang secara harfiah berarti “Kumpulan Seribu Rupiah”, sebuah program yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam mewujudkan harapan.
Program ini menekankan pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Solidaritas yang terjalin diharapkan mampu meringankan beban warga yang membutuhkan bantuan di sektor pendidikan dan kesehatan. Inisiatif ini membuktikan bahwa kebaikan tidak mengenal batasan, bahkan dengan kontribusi yang sederhana, dampak positif yang dihasilkan bisa sangat besar.
Peluncuran Gemilang di Purwakarta: Awal Mula Gerakan
Kick-off gerakan “Rereongan Sapoe Sarebu” berlangsung meriah di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Purwakarta pada Senin, 6 Oktober 2025. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, hingga tingkat desa, menandai dimulainya era baru gotong royong di Jawa Barat. Semangat kebersamaan langsung terasa sejak awal peluncuran, memberikan energi positif bagi seluruh peserta.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang akrab disapa Om Zein, turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap gerakan ini. Om Zein menjelaskan bahwa partisipasi dalam program ini bersifat sukarela dan didasari oleh niat tulus untuk membantu sesama. Beliau menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap sumbangan yang diberikan, karena setiap rupiah memiliki makna yang besar.
Mekanisme dan Tujuan Program
Program “Rereongan Sapoe Sarebu” mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar, untuk menyisihkan dana sebesar Rp1.000 setiap hari. Dana yang terkumpul akan difokuskan untuk membantu warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan mendesak di sektor pendidikan dan kesehatan. Kontribusi kecil ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang belum terjangkau oleh program pemerintah yang sudah ada.
Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA menjadi landasan program ini, mengarahkan dana untuk kebutuhan seperti biaya transportasi atau pendampingan pasien yang berobat. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk membeli seragam sekolah atau kebutuhan esensial lainnya bagi pelajar dari keluarga prasejahtera. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang dihadapi masyarakat.
Transparansi dan Akuntabilitas: Pilar Utama Program
Untuk memastikan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel, setiap desa dan OPD diwajibkan membentuk bendahara khusus. Laporan pemasukan dan pengeluaran dana akan diaudit secara berkala oleh Inspektorat, sehingga tidak ada celah untuk penyelewengan. Masyarakat juga diberikan hak untuk berpartisipasi dalam pengawasan.
Posko pengaduan akan dibuka di rumah kepala desa dan di tingkat kabupaten, memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan masukan. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengawasan program. Keterbukaan informasi menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap gerakan ini.
Dampak Nyata dan Harapan Masa Depan
Program “Rereongan Sapoe Sarebu” diharapkan menjadi simbol nyata solidaritas dan kebersamaan masyarakat Jawa Barat. Kontribusi sederhana sebesar Rp1.000 per hari diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi mereka yang membutuhkan. Program ini bukan hanya tentang memberikan bantuan finansial, tetapi juga tentang membangun semangat gotong royong yang kuat.
Om Zein menegaskan bahwa gerakan ini memiliki potensi besar untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan. Dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, nilai yang terkumpul akan sangat signifikan dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Setiap seribu rupiah yang disisihkan adalah investasi pada harapan, sebuah janji bahwa tidak ada warga yang akan tertinggal dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
Menginspirasi dan Membangun Jawa Barat yang Lebih Baik
Gerakan “Rereongan Sapoe Sarebu” bukan hanya sekadar program bantuan sosial, tetapi juga merupakan upaya untuk memperkuat fondasi kemanusiaan di Jawa Barat. Ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Melalui kebersamaan dan kepedulian, Jawa Barat bertekad untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan sejahtera bagi seluruh warganya.
Dengan semangat kebersamaan, Jawa Barat akan terus bergerak maju, mengukir sejarah baru dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Mari bersama-sama menjadi bagian dari gerakan mulia ini, karena dari kebersamaan yang kecil, akan lahir kekuatan yang luar biasa. Jawa Barat, dengan semangat “Rereongan Sapoe Sarebu”, akan terus menunjukkan bahwa kebaikan selalu menemukan jalannya untuk menginspirasi dan memberikan harapan bagi masa depan.
.jpg)